Wednesday, December 26, 2018

Review Mineral Botanica Soft Matte Lip Cream

Hi Guys,

Ga terasa udah mau akhir tahun. Saya lagi pusing bikin 'goals-goals' kongkrit dan achivement di awal 30 saya. Kalian uda bikin achivment dan goals buat 2019? Share donk klo uda. #kepo.

Sesuai judulnya, kali ini mau review MiCa (singkatan dari Mineral Botanica) Soft Matte Lip Cream. Kayanya gw orang terakhir yang review ini deh, ketinggalan banget yak?

Mau beli soft matte lip ini sebenernya maju mundur sih, tapi begitu kemarin ada Harbolnas, diskon dan langsung beli. Hahaha...



Saya punya no. 009 Pinky Orange dan no. 018 Angelic Peach.



Waktu pertama paketnya datang, yang saya pakai duluan adalah yang Pinky Orange, cukup kaget juga karena ketika dibuka teksture nya gumpal dan agak creamy. Ok, masih positif thinking, karena saya punya beberapa matte lip cream juga teksture seperti ini tapi begitu diaplikasikan teksturenya ok.



Tapi untuk case yang ini, saya ga suka. Teksture dari si pinky orange ini gumpal dan susah rata, patchy, dan powdery banget. Ada aroma nya, tapi ga ganggu sih. Masih ok, ga kaya Just Miss Lip Matte. Cuma ya itu parah banget teksturenya. Padahal untuk pigmentasi dan warnanya itu keren lho, saya jarang dapat warna seperti itu di merek lip cream lain. Neon gitu. Karena teksturenya yang seperti itu, bibir rasanya berat banget dan ga nyaman, tiap kita ngatupin bibir untuk meratakan lip cream nya, malah hasilnya gumpal gumpal parah dan menempel ke gigi. Repot pokoknya, saya gak suka MiCa soft matte lip cream yang ini. Fix.



Sempat hopeless sih, malah pengen kasih orang aja untuk yang shade Angelic Peach nya. Cuma akhirnya dibuka juga segelnya dan kaget lagi. Teksturenya beda banget sama si Pinky Orange nya. Lebih cair dan lebih smooth. Untuk pigmentasi ok dan lebih mudah pengaplikasiannya dibanding si Pinky Orange. Aromanya juga agak beda dengan si pinky orange, cm sama-sama gak ganggu sih. Cuma ya, kenapa sih lip cream MiCa ini susah banget diratain? Dan hasilnya itu lho masuk ke garis-garis bibir dan bikin lip streaks kelihatan banget.

Untuk yang Angelic Peach ini, hasilnya lebih ringan di bibir dan tetap transfer sih. Baik si Angelic Peach dan Pinky Orange, keduanya transfer. Less powdery compare to Pinky Orange.

Agak-agak tidak percaya untuk teksture keduanya beda banget. I've taught I got the rejected one or NG one, tapi setelah searching ternyata banyak yang bilang MiCa ini memang tidak stabil. Teksturenya beda beda satu dengan yang lainnya.

Repurchase lagi? Nope.
Kapok. Banyak banget lip matte yang lebih ok.

Hope this helpful.

Love and Regards,
F.


Share:

Friday, November 30, 2018

Bedak Padat Lokal Recommended!

Hi All,

Kali ini saya mau bahas 1 produk lokal yang ok dan saya already hit the pan! And still luv it. Khususnya bedak padat. Produknya berasal dari Pixy. Yeah!

Pixy ini mungkin lagi re-branding kali ya. Tiap produknya packaging nya berubah dan formulanya makin ok. Series yang saya pakai ini bukan yang series Make it Glow, tapi series UV Whitening. Packagingnya warna pink hitam, compact dan kesannya feminim plus sleek.



Saya juga cobain concealing base sticknya, tapi saya ga bahas disini. Karena ga cocok. Saya pakai ini dan jadi beruntusan. Padahal oke lho, buttery banget dan covernya nampol.



Kalau 2 way cake nya sih ciamik di saya. Jadi saya review ini saja ya.

Dari sisi coverage sih ini cakep ya... yang saya punya ini shade yang 02 Natural Buff. Warnanya masih cocok di wajah saya. Sudah dilengkapi dengan SPF 30 dan PA++.

Harganya juga ga terlalu mahal, kalau tidak salah disekitaran harga IDR 25,000.



Segi ketahanan, cukup bagus kalau saya bilang. Dengan harga segini bisa menahan minyak di wajah saya hampir 8 jam. Jadi, saya tuh klo uda dandan sekali ga pernah touch up lagi - males bawaannya. Hahaha.

Di sore hari, akhir jam kantor wajah sih memang sedikit minyakan tapi ga oily parah gt. Masih dalam batas wajar. Makanya andalan nih bedak.



Cuma satu kurangnya, itu spongenya keras. Lebih empuk sponge nya Wardah. Eh, Wardah juga ok lho, dia partikel bedaknya itu halus dan kecil banget. Tapi untuk coverage masih menang si PIXY ini.

Will purchase this compact again. Hope this usefull ya.

Regards and Love,
F. 
Share:

Friday, November 16, 2018

Olahraga di Rumah

Hi, All...

Judulnya ya memang sesimple itu. Tapi, coba berapa banyak dari kita yang melakukan olahraga rutin? Saya yakin ga banyak. Termasuk saya dulu.

Dulu sebelum menikah, saya rajin ke sanggar senam. Seminggu 3x dan itu pengaruh banyak banget ke BB saya. Sebelum menikah BB saya 52kg dan after workout selama 6 bulan tanpa diet makanan BB saya stabil di angka 47 kg! Bahkan setelah menikah, makan masih kaya 'kuli' tetep aja BB stabil di angka 47kg. Amazed banget kan?

Setelah hamil dan punya anak, problem saya sama seperti kebanyakan orang, BB yang naik drastis! Dulu waktu hamil punya tekad anak umur 1 tahun, BB saya bisa kembali di angka 47kg, but expectation vs reality mah yah gitu dech. Saya ga pernah olahraga dan tetep makan banyak, tapi ngarep body bisa kaya dulu. Akhirnya BB stuck di 57kg, masih kelebihan 10kg sist!

Sampai temen saya @jlagostina punya struggling yang sama. Tapi, doi mulai move untuk workout sudah dari lama dan suka posting kegiatan workout nya di history IG nya. Lama kelamaan, saya juga tergerak untuk workout. Bukan untuk nurunin berat badan, tapi untuk lebih ke-sehat nya. Karena saya ngerasa badan sudah ga enak banget, gampang cape dan flu.

Dimulai dari sekitar 3 minggu lalu, awal sih masih low impact cardio. Keringet ngucur, 3 hari berturut-turut masih low impact cardio, di hari ke-3 sudah mulai berasa tidak terlalu 'berat' ditambahlah mulai merambah high impact cardio, kick boxing cardio dan HIIT high impact cardio dan efeknya yang saya langsung rasakan itu adalah BAB lancar, ga gampang cape/ngantuk, bisa selalu bangun lebih pagi. Bonusnya perut nih jadi lebih kecil, ga ngukur sih tapi berasa aja jadi longgar dan lebih nyaman dipakai.




Di sini saya mau sharing pengalaman dan kali aja ada pertanyaan buat kalian yang mau coba workout di rumah.

Seberapa sering workout? Jawaban seharusnya setiap hari. Karena olahraga itu gaya hidup, seperti kamu makan/minum, setiap hari pasti kamu lakukan kan? Buat saya, saya tetep harus 'mereward' diri saya sendiri. Dalam seminggu pasti ada waktu bebas buat saya, untuk free makan dan free workout. Biasanya saya ambil di weekend. Yah, alasannya krn saya working person. Waktu libur yah dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hahaha...

Workout apa yang cepet keliatan hasilnya? Dunno. Depends on your body. Buat saya, saya workout bukan untuk diet, tapi tujuan utamanya untuk lebih sehat. Perkara BB turun itu bonus buat saya. Di saya, cardio hasilnya jauh lebih cepat keliatan ketimbang workout yang lain. Dan saya pribadi lebih suka high impact cardio dari @fitnessblender. Sudah coba berbagai macam dari workout like nina dan popsugar. Saya lebih suka tutorial dari fitnessblender sih ya.



Seberapa cepet saya bisa turun BB? Ini juga jadi seberapa cepet metabolisme badan kita. Tipe badan saya cepet naik, cepet turun. Jadi sebenernya kalau untuk turunin BB buat saya lebih gampang sebenernya. Cukup diet ketat aja alias ga makan, tapi... I love food. Saya itu suka makan, name the food and I'll say that one of my fav food. Secinta itu sama makanan. Jadi ya susah klo disuruh diet ketat sekarang.

Sampai di sini dulu untuk share hari ini. So keep moving, Girls! #strongwomenisbeautiful.



Regards & Love,
F.


Share:

Friday, October 26, 2018

Foundation Lokal untuk Sehari-hari

Hi All,

Kali ini mulai aktif nulis lagi, disela-sela waktu kerja. Sesuai judulnya kali ini saya mau 'meracuni' kalian dengan produk lokal khususnya foundation/alas bedak untuk sehari-hari.

Waktu buat postingan ini, saya sempet mikir, telat ga ya gw baru posting sekarang. Sedangkan orang-orang kayanya uda mulai ramai review bare cushion dari Emina, saya baru nyobain foundi ini. Wkwkw...

But, honestly... I'm not fans of bb cushion. Buat saya, hasil cushion harus tetep 'diteplokin' bedak lagi dan pengaplikasiannya cukup makan waktu buat saya. Karena harus benar-benar 'press' ke seluruh wajah dengan produk yang harus di 'deep' terus-terusan. Tapi ini preferances ya. Tidak ada yang benar tidak ada yang salah.

Balik lagi, foundation yang saya maksud di sini adalah Purbasari Alas Bedak/Foundation. Saya punya disini warna kuning langsat. Sebenarnya mereka ada 4 varian warna: Natural, Coklat Eksotik, Kuning Gading, Kuning Langsat. 






Karena saya beli melalui online shop, jadi pilihan saya jatuh ke kuning langsat, warnanya masih masuk di tone saya. Tapi, kayanya warna natural warna yang lebih cocok sepertinya. Next kita coba shade yang natural ya. Kali ini bahas dulu yang kuning langsat.

Packagingnya travel friendly banget, dan saya pikir cap nya itu bukanya diputar, tapi yang bener ditarik gitu. dan ujungnya bukan leher botol gitu, tapi harus dipress supaya produknya keluar, kesannya higienis dan saya cukup amazed dengan harga cuma Rp 9,000 packagingnya bagus!

Secara tekstur, foundi ini cukup thick dibanding foundi lokal dengan harga setara yang pernah saya coba. Ada fragrance waktu diaplikasikan tapi bukan yang strong banget, malah ketika dibaurkan aromanya hilang. Saya sih ga terganggu sama aromanya.

With flash



Untuk sehari-hari di kantor saya cuma pakai sebesar biji jagung, cukup buat 1 wajah. Kalau pengaplikasiannya menggunakan jari, coverage nya kurang menurut saya. Walaupun buat dialy, harusnya cukup untuk meratakan warna wajah. Disini saya rasa masih kurang.

Tapi, kalau pakai kuas/oval brush yang padat, coverage nya lumayan untuk harga segitu, the best dech dan memang ini peruntukannya memang untuk dialy. Dimana harusnya tetap terasa ringan.



Buat saya ini foundation lokal under IDR 10,000 yang recommanded buat dialy. Kalian sudah coba? Let me know how do you think.
Share:

Monday, September 24, 2018

Nyobain Focallure Glitter & Glow Liquid Eyeshadow

Hi, All...

Kali ini balik lagi ke review produk, seperti judul yang kalian lihat produknya adalah dari brand Focallure. Brand ini memang lagi cukup 'hype' banget di kalangan makeup junkie, padahal belum lama beredar di Indo.

Produk yang saya review kali ini merupakan series Glitter & Glow Liquid Eyeshadow dari Focallure. Mereka ada 10 warna yang semua nya cantik-cantik, saya punya 2 warna #01 Diamond dan #04 Royal.

Dari segi kemasan, I always fall in love with their packaging. Sleek dan simple, kesannya produk high end tapi ini drugstore product. Love it!


Bahas pigmentasi dulu ya, seperti namanya glitter & glow, ya pasti sudah ada glitternya, cuma menurut saya glitternya masih dalam konteks natural koq, saya cukup pakai secuil banget kalau untuk dialy dan itu warnanya sudah keluar banget dan ga lebay jadinya. Bisa banget dibuild up sampai warnanya benar-benar intents untuk party makeup look.

Saya suka pakai warna #04 Royal ini untuk single shadow, dan untuk #01 Diamond, saya biasanya malah pakai jadi body glitter yang dicampur sama handbody untuk sehari-hari. Hahaha... Koq kesannya jadi melenceng dari fungsi eyeshadow sebenarnya ya. Reasonnya? Keep reading below ya.



Liquid eyeshadow ini bisa banget jadi eyeshadow topper, setelah pakai eyeshadow seperti biasa, untuk efek hello eyes atau blink-blink bisa atasnya dipakaikan ini, but never use as base shadow ya... Ngeletek sodara-sodara dan malahan bikin eyeshadow patchy :'(.




Oh iya yang series #01 Diamond ini catique sekali lho, dia kaya dual chrome gitu warnanya, white pearl kebiruan dan kehijauan, tergantung dari angle cahayanya dan kalau dipakai untuk dialy terlalu 'wow' banget kayanya, ini biasa dipakai buat party makeup look pasti kece banget sebagai highlight inner corner atau ditumpuk diatas eyeshadow. Jadi, karena warnanya yang cakep badai, tapi kalau untuk dialy saya ga pede pakainya, jadilah saya punya ide untuk dicampur ke bodylotion dan dibaurin ke tangan dan kaki supaya ada efek glitternya... Cakep dech! Cukup olesin produknya ke tangan dan campur pakai bodylotion di tangan terus aplikasikan ke seluruh badan.




Dari segi tekstur, eyeshadow ini bisa banget di blend, easy for blended, tapi you have to work fast, ngeset-nya cukup cepat, dan begitu ngeset, kita udah tidak bisa lagi di blend dan it will stay in its place.



Untuk #04 Royal, saya rasa sih not patcy at all ya, yang #01 Diamond sedikit patcy, but not too much. Masih dalam batas toleransi sih. Buat saya paling enak pengaplikasiannya menggunakan jari, pakai kuas juga bisa koq tapi better finger for blend.

Harganya kalau tidak salah sekitar around Rp60K something each, cukup oke lah yah perfomance nya.

See you on next posting ya.

Love and Regards,
F.


Share:

Friday, September 7, 2018

Trying XOUL Solution Facial Mask

Hi, All...

Sudah lama banget nih tidak ngeblog, jadi new mom itu 'nguras' tenaga banget... Hahaha, jadi kalau ada waktu luang mau-nya lenyeh-lenyeh atau 'me time' aja #ngeles.

Nah, ngomong-ngomong 'me time' nih, buat kalian 'me time' itu ngelakuin kegiatan apa sih? Kalau saya sekarang ini lebih seneng ngobrol bareng best friend, ngerawat diri/manjain diri, atau istirahat tanpa gangguan apapun. Merawat diri termasuk makeup-an ala-ala mempercantik diri lah yah.

Termasuk pakai sheet mask. Buat saya, pakai sheet mask itu perlu waktu tersendiri lho, ga bisa setiap saat saya pakai sheet mask, karena setiap mau tidur itu pasti sampingnya ada anak, anak saya bisa kejer kalau pas disampingnya ada mommy nya pakai masker. Jadi perlu khusus-in waktu tersendiri cuma untuk pakai sheet mask. #pfiuh... (Balada Emak)

Kali ini saya dikasih coba XOUL Solution Facial Mask, produk ini skincare Korea, denger kata Korea pasti sudah tahu lah kualitas skincare-nya dan yang seperti kebanyakan produk Korea fungsi utama adalah KELEMBABAN. Yup, rata-rata range produk Korea pasti untuk ngelembabin dan it's totally works lho.




Seperti sheet masker kebanyakan, cara pakainya yah sama aja lah, bentuknya pas dengan essence yang banyak banget (jempolan buat essence nya). Saya pakai sekitar 20 menit setelah itu baru pakai sisa essence yang segudang banyaknya dioles dan dipijat, sampai cukup buat leher, siku tangan, lutut, dan kaki. Itu totally wet, banjir kena essence nya.





Tidak ada wangi yang mencolok kalau saya rasa, bahkan tidak ada wanginya. Saya sih suka-suka aja, tapi buat kalian yang suka berburu wewangian/fragrance untuk relaxation or sejenisnya, jangan harap ada diproduk ini. Ini tuh bener-bener 'polos' aja gitu aromanya. Ga ada aroma alkohol juga. Plain pokoknya.

After application, besokan harinya kulit wajah saya ada kaya beruntusan, tapi cuma 1 kecil di pipi. Wah, saya langsung mikir ini pasti efek sheet maskernya nih. Tapi nih, tapi... besokkan harinya tuh beruntusan hilang. Totally gone. Heran saya tuh... Malahan kulit muka smooth banget, kenyel lembab. Heran kan?



Pas saya inget-inget ternyata tempat yang beruntusan kecil 1 di pipi itu bekas 'dijedutin' kepala anak saya waktu tidur. Iya, sebandel itu tidurnya anak saya. Kadang memang suka gitu, dia tidur tidak sadar sampai kejedut mamanya sendiri. Cape dech.

Overall, saya suka lho sama sheet mask ini. Juara untuk dari essence nya sendiri dan wajah jadi totally smooth banget, kenyel, dan lembab. Makeup juga gampang nempelnya. Recommended banget buat kalian yang besoknya ada acara penting supaya kulit tampil paripurna atau buat orang yang jenis kulitnya dry skin.

Semoga membantu ya ulasannya.

Regards and Love,
F.
Share:

Tuesday, February 27, 2018

FAQ Pemasangan KB Non Hormonal: Spiral

Hello All,

Disclaimer before:
FAQ ini saya buat untuk sharing dan menambah informasi mengenai pemasangan KB Non Hormonal dalam hal ini spiral kepada kalian semua tanpa bermaksud untuk menjelekkan/menjatuhkan/memojokkan semua pihak. Postingan ini murni hanya sebagai sarana untuk memberikan informasi pribadi mengenai sprial dan konsultasi pribadi dengan obgyn saya di RSIA Hermina - Tangerang.

Sebelum saya mulai, informasi saja bahwa saya tidak mengambil gambar/foto ketika dilakukan pemasangan. Jadi, postingan ini dari atas sampai bawah hanya berupa tulisan saja, ya. Semoga ga boring... #hahaha.

Q: Sakit ga pasang spiral? (commonly question)
A: Di saya sih saya ga terlalu. Malah lebih sakit diambil darah ketimbang pasang IUD/spiral. Tapi, efek dibeberapa orang mungkin berbeda. Pengalaman teman saya, dia ngerasa nyeri banget sampai mau pingsan.

Pertanyaan itu juga muncul di benak saya ketika hendak memutuskan menggunakan spiral, obgyn saya menjelaskan secara detail. Pemasangan spiral yang baik dan benar tidak menimbulkan rasa sakit, kalau pun ada rasa sakitnya minor. Jika setelah pemasangan malah menimbulkan sakit yang berlebihan, bahkan sampai harus bed rest, maka pemasangan spiral dikatakan tidak benar. Untuk itu pemasangan spiral harus dibawah pengawasan tenaga ahli/medis yang memang berkompeten dibidangnya. Karena pemasangan posisi yang salah mengakibatkan banyak masalah kedepannya, mulai dari pendarahan, nyeri hebat, spiral menusuk ke arah yang salah sehingga tidak efektif cara kerjanya, kista jinak, dan banyak efek-efek negatif yang lain.

Q: Proses berapa lama?
A: Cepet, lebih lama ngantri obgyn nya. Proses dari awal dilihat pakai usg transvaginal sampai selesai pemasangan (bila dilihat kondisi rahim dan semuanya ok) hanya berkisar 5 menit.

Q: Bener ga sih pemasangan spiral harus nunggu waktu sedang haid?
A: Tidak. Pemasangan spiral bisa dilakukan kapan saja dengan catatan selama TIDAK HAMIL. Jadi, tidak perlu menunggu sedang haid, atau selesai haid. Di beberapa tempat seperti di bidan masih diberlakukan pemasangan haid setelah selesai/sedang haid, ini dikarenakan tempat di bidan tidak memilik alat usg transvaginal untuk mengecek keadaan rahim dan sel indung telur.

Saya pasang di obgyn yang memang punya kelengkapan alat transvaginal, jadi begitu dicheck kondisi bisa dipasang ya langsung dipasang saat itu juga.

Q: Bagaimana prosesnya?
A: Kalau saya pribadi dijelaskan dulu tuh panjang lebar oleh obgyn saya, mengenai efek dan keuntungan pemasangan spiral dibandingkan alat KB lainnya. Setelah itu saya diberikan waktu untuk memutuskan sendiri, jadi tidak langsung saat itu diputuskan. Setelah beberapa minggu, saya baru yakin untuk pasang sprial, baru dech obgyn mengecek keadaan rahim, sel indung telur dsb, apakah kondisinya memungkinkan untuk dipasang.

Setelah itu, rahim dibuka dengan alat khusus dan sebelum dimasukan spiral, terlebih dahulu diperlihatkan kemasan sprial yg masih bersegel, baru dan ditunjukkan pula tanggal expired spiral di depan kita setelah itu sprial dimasukkan ke dalam rahim. Selesai.

Q: Berapa lama jangka waktu pemakaian sprial?

A: Macam-macam, ada yang 4 tahun, 5 tahun dan 8 tahun. Saya memutuskan menggunakan yang 8 tahun. Saran dari obgyn, 1 tahun sebelum jangka waktu habisnya spiral, lebih baik dilepas atau diganti (bila ingin meneruskan KB) untuk menjaga efektifitas kerja spiral.

Q: Bahayakah?

A: Setiap wanita/ibu yang ber-KB memiliki resiko sendiri. Dibilang bahaya tidak, tapi ada resiko-nya. Makanya sebenarnya lebih baik laki-laki lah yang ber-KB (kondom, tapi tetap ada resiko nya juga), hanya saja harus dibicarakan dulu dengan pasangan. Kalau saya karena lebih ga ribet dan simple saja.

Yang penting semua dikonsultasikan terlebih dahulu antara pasangan dan obgyn. Berikut penjelasan obgyn mengenai spiral untung dan efeknya:


  • Biaya relatif lebih mahal, tapi jika dibandingkan dengan masa efektif sprial maka jauh lebih murah ketimbang penggunaan pil KB, susuk ataupun suntik KB yang setiap bulan atau triwulan harus dipakai berulang-ulang.
  • Tidak merusak hormon, berbeda dengan pil KB, suntik atau susuk yang cara kerjanya merusak hormon sehingga tidak terjadi pembuahan, spiral bekerja dengan cara 'melupuhkan / memperlambat' gerak sperma sehingga tidak mencapai indung telur. Sehingga ketika memutuskan untuk menambah anak, hanya tinggal dilepas dan bisa langsung dilakukan pembuahan, tanpa harus melakukan perbaikan hormon. Karena KB seperti pil, susuk dan suntik harus perlu 'recovery' hormon setidaknya 1 tahun untuk mengembalikan hormon yang dirusak seperti semula. Itu mengapa orang-orang dahulu bilang kalau pakai KB peranakan menjadi kering. Sebenarnya bukan menjadi kering, tapi hormon kita telah 'dirusak' sehingga perlu waktu untuk mengembalikannya menjadi seperti semula.
  • Keberhasilan yang mencapai 99%, bahkan dikatakan kegagalan (terjadi kehamilan) dalam skala global tidak mencapai 1% yakni 0.8% dibandingkan KB hormonal lainnya. Untuk itu efektifitasnya perlu dijaga.
  • Setelah pemasangan spiral tentunya siklus menstruasi menjadi lebih lama (ini yang saya alami), biasanya berlangsung hanya 3-4hari, seminggu sudah bersih. Ini lebih lama sekitar 10harian baru bersih. Wajar, karena dalam rahim ada 'benda asing' yang dilalui jalannya menstruasi.

Q: Berapa biaya yang diperlukan?
A: Kalau saya pasang sekitar Rp 1.4jtan. Cukup nguras kantong tapi untuk 7 tahun. Kalkulasinya sebulan hanya keluar sekitar Rp 16rban dan perlu ngecek setiap 4-5bulan sekali untuk melihat posisi spiral. Selebihnya tidak ada tindakan lagi.

Q: Menggangu saat berhubungan?

A: Di saya, tidak sama sekali. 

Sekian dulu post kali ini. Kalau kalian punya pertanyaan atau ingin tahu lebih tentan spiral ini, silahkan komen di bawah ya.


Love and regards,

F.
Share:

Wednesday, January 31, 2018

Hadabisei Tightening Facial Mask Review

Hi, everyone...

Today, as my promise I would like to sharing about my facial mask which I told you before on my previous post.

Let's jump right in. It's called Hadabisei Tightening Facial Mask. As you know before, I always fall in love with Japan/Korea skincare. This mask produced by Kracie and distributed by PT. Citra Usaha Lamindo as their agent here.



Hadabisei Facial Mask itself is a sheet mask which you can only use once and let the essence seep on your face. I - my self prefer use disposable mask than clay mask or peeling mask. More efficient and tidy, moreover I have baby and everything have to quick and easy. Hahaha...

First impression, it has a lot of essence and no smell at all.

The shape for me, a lil too big but it's fine, I can stretch the mask unto my neck. The essence as I told before, a lot. It mean the mask soak by the essence and you can use the rest of essence to other place like neck, and re-apply again after you finished using the mask.

This mask claimed for tightening and minimize pores, I already using this for three times and for the tightening I haven't see yet (of course just using 3 times, you can't really see it), maybe after several more times I can get the result.

For minimizing pores, it's work for me, my face look smoother than before. It also instantly brightening my face and feels so supple.

How to use on my version:

  • Wash your face and dry with towel.

  • Apply the sheet mask after you put it several hours on refrigerator before.

  • Don't throw away the packages, it still contains a lot of essence which you can reapply after you using mask.

  • Let the face seep the essence and wait for 15 minutes, for best result I using for all night (the rest of essence, I put back on refrigerator)

  • Release the mask and apply the rest of essence and let it seep.


Now, the good news, I joined the blogging competition that held by Hadabisei Indonesia. You can also get a chance to win some prize. The terms are easy, you just follow their IG: Hadabisei_Id, share to your social media and tag their official facebook (hadabisei_id), mention your 5 friends and don't forget using #HadabiseiBlogCompetition #HadabiseiIndonesia so they can track your blog.

Wish me luck! Bye...

Love and Regards,
F.
Share:

Mengatasi Kulit Kering Pasca Melahirkan

Hi, All...

Kali ini saya mau bahas tentang skincare. Semenjak setelah melahirkan baby Iel, kulit saya langsung kering kerontang. Ampun dech, biasanya jenis kulit saya normal cenderung berminyak. Wajah juga langsung kelihatan kusam dan tua.

Selain ga sempat perawatan karena 3 (tiga) bulan urus Iel dengan segudang drama-dramanya sampai masuk RS 2x, dari repotnya ngurus baby sendiri tanpa pembantu/suster, drama-drama ASI kurang, sampai ke drama-drama lainnya. Next time, saya share dech pengalaman sebagai Ibu baru dalam mengasuh baby Iel.




Balik ke skincare, akhirnya setelah kerja saya mulai 'nyicil' perawatan wajah dan tubuh. Saya mulai berdiet dan mulai melakukan perawatan. Diet sendiri masih on proses, saya tahu metabolisme tubuh ketika sudah melahirkan anak itu berbeda dengan waktu belum melahirkan, pasti jauh lebih lambat, dan belum bisa olahraga lagi karena ya itu most of time I spent my time with Iel.

Saya selalu cocok dengan skincare asal Korea atau Jepang, buat saya skincare mereka itu the best lah, tapi kalau urusan makeup saya kurang cocok sama makeup keluaran Korea/Jepang.




Lanjut, kali ini saya pakai Laneige Moisture Care. Saya pakai yang trial dulu, kalau cocok baru lanjut beli yang ukuran normal dan ternyata cocok banget.




Step 1: Laneige Essential Power - Skin Refiner Moisture
Saya pakai di malam hari ketika mau tidur dan setelah wajah dibersihkan, langsung pakai essential ini, secara tekstur essen ini lebih kental dibanding FTE yang biasa saya pakai, tidak berbau dan langsung meresap.




Step 2: Laneige Essential Balancing - Emulsion Moisture
Setelah essen yang pertama meresap, saya timpa lagi pakai emulsion moisture ini, teksturnya lebih kental dan paling 'rich' diantara series yang lain. Seperti night cream tapi cepat meresap. Tidak berbau juga.




Step 3: Laneige Water Bank - Essence_EX
Setelah 2 step meresap saya lanjutkan dengan water bank ini, dari semua varian ini saya paling suka water bank ini. Benaran bikin kulit moist banget. Terkadang kalau saya malas pakai semua rangkaiannya, saya cuma pake water bank ini dan hasilnya tetap lembab kenyal waktu bangun pagi harinya. Teksturenya seperti cream tapi lebih ringan dan sekali lagi cepat banget menyerapnya.








Step 4: Laneige Water Bank - Gel Cream_EX
Langkah terakhir dari serian ini adalah gel cream nya. Saya pakai ini di under eye dan di kening saja karena merasa 3 step sebelumnya wajah saya uda ter-moisture banget, jadi saya tambahkan di daerah yang menurut saya benar-benar perlu kelembaban lebih.





Beneran dech menurut saya varian Moisture Care ini bener-bener ampuh untuk melembabkan wajah yang kering. Kalau lagi kelelahan saya suka tambahin 1 step lagi yaitu masker sheet yang sudah dimasukkan ke kulkas, rasanya enak, adem dan yang pasti setelah pakai semua rangkaian tadi dan ditambah maskeran, paginya kulit tuh benar-benar kaya mochi, kenyal dan lembab terus juga kencang bercahaya. Bagus banget dipakai kalau keesokkan harinya ada acara yang perlu makeup tebal jadi kulit sudah smooth, makeup pasti bagus hasilnya.




Penasaran dengan masker sheet yang saya pakai? Baca disini ya...

Semoga membantu.

Regards and Love,
F.
Share: