Monday, September 4, 2017

Leivy Naturally Facial Foam Review

Hi, Semuanya...

Sebenarnya tinggal menghitung hari menghadapi C section, tapi sempet-sempetnya saya nulis postingan review ini. Hahaha... Soalnya memang bagus produknya.

Boleh dibilang highly recommended, produknya sudah habis tapi akhirnya saya repurchase lagi saking bagusnya.

Sebenarnya saya tidak pernah ada masalah sama facial foam manapun, yang kalau ikutin saya dari dulu, sebenarnya malah saya selalu pakai drugstore facial foam yang promo (maklum sudah jadi emak-emak irit). Tapi sejak dikenalkan sama Leivy Facial Foam ini, saya jadi jatuh cinta sama facial foam ini, saking sukanya malah beli lagi pas habis. Padahal, ada merk facial foam lain yang lagi promo lho.




Facial Foam dari Leivy ini diperkaya dengan susu kambing, seperti produk-produk unggulan Leivy pada umumnya yang memang selalu mengandung susu untuk menjaga kelembaban kulit. Biasanya nih, saya kurang suka dengan produk sabun atau pembersih wajah yang mengandung susu, karena meninggalkan kesan licin di kulit. Tapi, khusus facial foam Leivy ini, saya justru suka banget, setiap pakai tidak licin, bersih tanpa ada rasa ketarik karena kering.

Pada kemasan memang tertulis "Deep Cleanses & Hydrates", namun saya tidak menyangka memang sebersih itu dalam 1 (satu) kali cuci wajah. Seperti yang kalian tahu, saya tipe yang cuci wajah 2 (dua) kali dalam sekali cuci wajah, karena kadang merasa kurang bersih. Tapi, khusus Leivy Facial Foam ini, cukup sekali bilasan saja sudah terasa bersih. Mungkin karena ada partikel khusus yang dinamakan Micro Diamond Particles yang membersihkan benar-benar menyeluruh.

Secara tekstur sama seperti facial foam pada umumnya, saat dibusakan, busa memang tidak sebanyak facial foam lain, tapi tetap berbusa koq dan waktu diaplikasikan ke wajah, terasa lembut dan wanginya menenangkan ya. Tidak menusuk hidung. Yang pasti setelah dibilas wajah terasa bersih dan kenyal.




Cobain dech, facial foam ini, recommend banget buat kalian yang punya masalah kulit kering, kulit berminyak dan normal pun cocok sih pakai ini saya rasa. Karena formulanya yang lembut dan tuntas mengangkat kotoran wajah.

Kalian bisa beli produk ini di Leivy Id, dan ikutan berbagai macam kuis nya lho. Kadang saya juga ikutan, seru juga dapet produk-produk dari Leivy, kan lumayan buat body care

Oh iya, ada satu lagi produk Leivy yang saya mau bahas di postingan tersendiri nanti, mungkin nanti setelah operasi kali ya. See you...

Love and Regards,
F.
Share:

Monday, August 28, 2017

Review H2 Health and Happiness Product

Hi, All...

Kali ini mau review skin care dari H2 Health and Happines Whitening Suncare and Fair Skin. Produk ini saya dapat dari yukcoba.in untuk direview.



Ada 3 (tiga) paket yang saya terima: 

1. H2 Health and Happiness Whitening
 Produk ini sepintas mirip moisturaizer yang ada di dalam pot/jar. Cara penggunaanya dioleskan secara merata di wajah dan leher pada siang dan malam hari. Mengandung bahan aktif Licorice yang mampu mencegah flek hitam dan Niacinamide yang membantu regenerasi sel kulit supaya lebih cerah.

Pakai waktu malam mau tidur

Teksturnya sendiri cukup tebal/thick menurut saya, dan penggunaan di siang hari sebelum makeup bikin wajah saya pliket/gerah, jadi pakainya tipis saja untuk siang hari. Kalau untuk malam hari oke sebagai pelembab juga setelah wajah dibersihkan dengan facial foam.

Wadahnya dalam bentuk pot dengan mulut lebar seperti ini, saya personally kurang suka, karena terpapar udara yang gampang kontaminasi, lebih enak kemasan seperti tube seperti suncarenya. Tapi overall, kemasannya cukup kokoh dan kesannya mahal. Designnya di dominasi oleh warna putih, untuk wangi/aromanya sendiri ada kesan bau obat/kimia samar dan akan hilang setelah beberapa saat.

2. H2 Health and Happiness Suncare
Suncare ini merupakan produk semacam sunblock atau sunscreen yang kita pakai ketika kita beraktifitas di luar ruangan. Mengandung Zinc Oxide yang bikin wajah saya jadi whitecast kayanya. Efektif melindungi bahan UVA dan UVB



Untuk pemakaian sendiri saya pakai di pagi hari, ditumpuk setelah pakai krim H2 Health and Happiness Whitening. Teksturnya cukup tebal, saya biasa pakai sekitar 1.5 cm untuk wajah dan leher kemudian tumpuk bedak lagi.



Kemasannya tube dan kecil, praktis untuk dibawa kemana-mana dan juga lebih higienis ketimbang bentuk jar/pot. Wanginya juga sama dengan krim H2 Health and Happiness Whitening, ada bau obatnya tapi samar-samar dan akan hilang juga lama kelamaan.



3. H2 Health and Happiness Fair Skin
Nah, produk yang ini agak berbeda, karena bentuknya supplement alias diminum dan bekerja dari dalam. Mengandung Collactive, Hytolive, L-cysteine dan Vitamin C yang bagus untuk menjaga kekenyalan kulit dan meminalisir kerutan karena penuaan. 



Saya awalnya takut untuk konsumsi, secara lagi hamil dan takut tidak boleh konsumsi obat/supplement sembarangan, tapi obygn saya bilang boleh ya sudah saya berani minum. Cukup 2 butir sehari. Biasanya saya minum malam dan siang hari.



Ini penampakan saya sesudah penggunaan rangkaian H2 Health and Happiness Whitening, Suncare dan Fair Skin selama 7 hari, cukup terlihat signifikan.

Bare Face


Saya lebih merasa kulit lebih flawless dan lembab, untuk tingkat kecerahan kulit belum kelihatan sekali, karena pemakaian masih sebentar.

Produk-produk ini bisa dibeli kalbestore.com dan saya rasa worth it koq untuk coba produk ini. Karena hasilnya memang cukup memberikan janji.

Semoga bermanfaat ya.

Love and Regards,
F.
Share:

Tuesday, August 22, 2017

Setumpuk PR...

Halo semuanya,

Semenjak masa-masa kehamilan, saya jarang sekali buat postingan di blog ini. Entah karena cape, ga mood, atau memang ga ide sama sekali untuk nulis. Sebenarnya bahan untuk postingan sudah ada di folder draft, tapi tetap aja tidak terposting karena belum sempat di review/dikoreksi lagi. #Hufftt...

Btw, kehamilan saya sudah menginjak 36 minggu dan rasanya perut sudah begah sekali, kaki bengkak dan tidak bisa jalan kaki terlalu jauh karena pasti pegal dan bengkak. Obgyn saya sudah menyarankan untuk melakukan tindakan C section, karena posisi debay yang terlilit tali ari-ari dan kondisi plasenta previa, dimana letak plasenta menutup jalur keluar janin. Bila dipaksakan untuk normal kemungkinan besar akan pendarahan.



Cukup syok sih harus C section, karena saya lebih prefer untuk kelahiran normal, sudah dibela-belain ikut senam hamil sampai 3 session, tapi yah waktu divonis C section, yah langsung udahan. Hahaha...

Selama absent nulis blog, ternyata banyak PR/tunggakan review yang harus saya tulis. So far yang mendesak itu 2 (dua) produk sponsor, sisanya ada beberapa produk makeup dan jujur aja selama hamil rasanya ga pegang-pegang makeup kecuali ada acara.

Foto sisa kondangan... Hahaha


Saya bersyukur sih masih dikasih kesempatan untuk mereview produk-produk tersebut, artinya masih dipercaya untuk kasih pendapat bagus/tidaknya produk tersebut. Doakan sebelum jadwal C section, review tersebut sudah rampung. Hahaha...

Segini dulu coretan saya hari ini, see you in next post ya...

Love and Regards,
F.
Share:

Monday, June 19, 2017

Solusi Untuk Kembalikan Kelembaban Kulit

Hi, All...

Balik lagi, akhir-akhir ini saya suka banget sama yang namanya perawatan yang melembabkan kulit. Entah karena memang kondisi hormon yang lagi hamil atau karena memang cuaca dan polusi yang sekarang ini bikin kulit saya kering.

Keringnya... T,T


Sebenarnya saya pakai lotion untuk melembabkan setiap hari setelah habis mandi, tapi tetap saja berasa kurang, apalagi saya selalu ada di ruangan ber AC #efekhamilgabisapanas :D jadi bikin kulit saya makin kering. Pemakaian lotion yang punya kandungan tinggi moisturizing biasanya lengket dan sulit meresap di kulit.

Karena teksturnya yang sulit meresap, biasanya sensasi hasil akhirnya setelah diapply jadi 'pliket' dan lengket licin di kulit dan saya tidak suka. Jadi, bagi saya cukup sulit menemukan pelembab yang punya efek melembabkan yang tinggi tapi cepat meresap di kulit dan ampuh mengatasi kulit kering.

Sampai akhirnya saya mencoba Leivy Double Moisturising Hand & Body Lotion. Produk ini dilengkapi dengan manfaat dari susu kambing, milk protein dan Bio White Complex, yang dimana selain melembabkan juga memiliki efek memutihkan/mencerahkan kulit.



Wanginya lembut dan tekstur-nya pas menurut saya, waktu diusap ke kulit mudah meresap dan hasil akhirnya tidak lengket maupun licin. Ternyata handbody ini cukup ampuh untuk melembabkan kulit kering saya.



Kemasannya ada pump yang memudahkan kita untuk mengontrol pengambilan produknya, dan ada beberapa varian wangi lain dengan komposisi dan fungsi lain, karena saya ingin produk yang ampuh untuk melembabkan, jadi pilih yang Double Moisturising.

Hasilnya kulit saya lebih terasa lembab dan tidak perlu re-apply berkali-kali karena berada di ruangan AC seharian. Cukup pakai di pagi hari setelah mandi, dan setalah mandi sore di pakai lagi karena saya tidur di ruangan ber AC.



Kabar gembira nih untuk kalian semua, Leivy sedang mengadakan event Photo Contest lho, ikutan yuk, hadiahnya pun menarik. Syarat dan ketentuannya pun mudah, bisa dilihat di sini atau kunjungi langsung FB resmi Leivy https://www.facebook.com/LeivyIndonesia/ sebelum tanggal 30 Juni 2017.

Yuk, rasakan kelembutan kulitmu bersama Leivy Handbody Lotion #LEIVYFOTOKONTES #CANTIKBERSAMALEIVY

Kecintaan sama handbody ini <3 td="">


Regards and Love,
F.

Share:

Thursday, June 8, 2017

Bali, Here We Go Again...

Hi, All...

Kalau punya budget terbatas, kalian akan pilih yang mana?
1. Prewedd di Bali
2. Honeymoon atau Babymoon di Bali.




Buat saya pribadi, saya akan pilih no. 2, mengingat budget saya terbatas. Terlepas dari pilihan masing-masing, pasti ada alasan tersendiri. 




Kenapa Bali? Bali sendiri buat saya pribadi jadi tempat destinasi wisata yang terfavorit sampai sekarang ini, rasanya tidak pernah bosan untuk explore Bali. Alasannya banyak kenapa tempat ini jadi escape pertama saya kalau mau dapat 'moment' liburan yang mengena. Mulai dari akomodasi yang mudah dan banyak, destinasi wisata yang tidak pernah habis, kebudayaan dan seni orang-orang Bali, wisata kuliner yang juga tak kalah banyak. Mau cari udara bersih pegunungan - ada, mau berjemur di pantai - ada, mau liburan gaya backpacker - bisa, mau gaya jet set - bisa, mau liburan ala 'zen moment' - tersedia, mau liburan hingar bingar, party, beach, pool, and bar - tersedia. Semua bisa dilakukan di Bali, tinggal tergantung kita mau liburan yang seperti apa.















Saya merasa ketika Tuhan membentuk pulau Bali, Dia sedang tersenyum. Alamnya indah dan karakter orang-orang Bali yang ramah. Semuanya lengkap dech, pokoknya.

Balik lagi, ke pertanyaan di atas, banyak orang yang memilih prewedding di Bali, yah alasannya pasti karena hasil fotonya yang 'wow' banget karena diambil di pulau Bali, yang notabene semua pemandangannya indah. Tidak salah sih, saya juga kalau ada budget lebih pengen foto-foto prewedd saya di sana. Cuma, dalam konteks budget yang terbatas, kita harus memprioritaskan mana yang akan dipilih, saya pilih honeymoon/babymoon ketimbang prewedd. Why?




Prewedd, menurut saya tidak sepenuhnya dinikmati sebagai moment 'liburan' dengan pasangan. Kebanyang di otak saya, ditengah panasnya pantai Pandawa, kita harus pakai gaun dan lengkap dengan full makeup dan hairdo. Atau di tengah dinginnya Gunung Batur - Kintamani kita harus menahan dingin dengan pakaian party dress (yang kebanyakan modelnya tanpa lengan).

Belum selesai menikmati pemandangan di salah satu spot, kita harus berpacu dengan waktu untuk shoot foto di tempat berikutnya karena jarang sekali foto prewedd dilakukan di malam hari yang dimana pencahayaan kurang.




Ditambah ketika kita dan pasangan belum 'sah' untuk dapat tidur sekamar, jadi kebanyakan kita rela berpisah kamar atau jika mau irit, harus tidur sharing dengan kru/MUA yang segender. (Kalau pasangannya tetep keukeuh tidur sekamar sih yah ora popo :D - not my business anymore)

Hasil foto dari prewedd ini, saya yakin pasti hasilnya keren-keren dan bagus, tapi kalau dicompare dengan keuntungan kalau dilakukan pada saat moment honeymoon/babymoon, saya rasa jauh lebih bernilai ketimbang hasil foto prewedd tersebut - dengan catatan budgetnya cuma punya sekali pergi ke sana yah. Kalau rejekinya berlebih bisa bolak-balik dengan gampang sih lain cerita.

Saya dan suami menikmati sekali ketika kami ber-honeymoon di Bali. Sampai akhirnya ditekadkan untuk kembali lagi setiap tahun. Kami benar-benar menikmati setiap spot dan moment-nya, mulai dari hotelnya sendiri, alamnya, wisata kulinernya, juga interaksi dengan orang-orang Bali, kesenian Bali dan kerajinannya.






Honeymoon di Bali, jadi tolak ukur untuk pergi ke sana lagi setiap tahunnya, karena kami menikmati sekali moment-moment romantis yang memang hanya bisa didapatkan ketika ber-honeymoon dan Puji Tuhan, kemarin diberikan kesempatan dan rejeki lagi untuk 'ngerasa-in' babymoon lagi di Bali walaupun cuma sebentar.




Rasanya moment escaping berdua lebih 'dapat' di honeymoon ketimbang di prewedd, kami jadi lebih santai dan enjoy dalam menikmati setiap perjalanannya, tidak perlu diburu-buru/dikejar-kejar waktu, dan quality time dengan pasangan benar-benar ada. Bukan sekedar hanya jalan, makan, foto supaya hits, tapi juga waktu dan situasi yang tidak mungkin di dapat kalau lagi kerja di Tangerang.




Jadi, buat kalian yang punya budget terbatas saya sarankan untuk membuat prioritas, mana yang akan kalian pilih. Tidak ada yang salah dengan pilihan kalian, hanya saja pertimbangkan konsekuensi yang diambil. Konsekuensi saya yah, foto prewedd saya tidak di Bali dengan hasil pemandangan yang 'wow', tapi bukan berarti jelek dan tidak dapat pujian dari orang sekitar. Jujur, foto prewedd saya sederhana, tapi orang sekitar bilang oke hasilnya, dan albumnya sendiri sekarang tersimpan rapih di rak pajangan. Tapi, saya dapat keuntungan lain, saya bisa merasakan moment dan quality time yang memang saya dan suami inginkan di waktu honeymoon.





Kalau kalian, bagaimana?

Regards and Love,
F.




Share:

Tuesday, May 30, 2017

Silky Girl Hi-Definition Brow Liner Soft Black Review

Hi, All...

Dipenghujung bulan Mei ini, saya lagi-lagi diberikan kesempatan untuk mencoba produk kecantikan dari yukcoba.in. Kalian yang mau ikutan untuk mereview barang secara gratis, bisa kunjungi websitenya disini. Ikuti caranya dan mudah koq, cukup register dan cari barang yang kalian ingin review dan coba kemudian tuliskan alasannya. That's it, simple.



Langsung saja, ke review produknya, kali ini dari Silky Girl Hi-Definition Brow Liner warna Soft Black. Saya personally tidak pernah pakai pensil alis warna hitam, tapi sepertinya warna Soft Black ini menarik karena tidak seterang dan sepekat warna hitam.



Pensil alisnya sendiri datang dengan ujung spooile brush, dan ternyata pensilnya matic, tidak perlu diraut dan bentuknya sendiri seperti tear drop, memudahkan dalam membingkai dan mengisi alis. Karena dilengkapi dengan sikat spooile diujungnya, pensil alis Silky Girl ini praktis untuk dibawa kemana pun, tidak perlu bawa brush tambahan lagi.

Sikat spooile nya cukup lembut dan cukup mudah digunakan untuk membaurkan pangkal alis untuk memberikan efek lebih natural di alis.



Tekstur dari Brow Liner Silky Girl ini, creamy dan pigmented, sekali garis, langsung 'keluar' warnanya. Jadi, pakainya harus hati-hati supaya tidak terkesan kaku pada alis kita. Cukup diarsir pelan-pelan.



Sesuai namanya Soft Black, warna hitamnya tidak hitam pekat, tapi lebih soft malah cenderung ada hint coklat tua dan grey, jadi masih cocok untuk dipakai di saya.



Ketahanannya pun cukup oke, saya pakai selama lebih dari 7 jam dan warnanya masih tidak pudar walaupun wajah saya cenderung berminyak.

Setelah pakai lebih dari 7 jam alias seharian

Silky Girl Hi-Definition Brow Liner ini cukup bagus, teksturnya creamy, warnanya yang natural, dan kepraktisannya karena dilengkapi dengan sikat untuk mebaurkan warna alis supaya lebih natural. Kemasannya ramping tapi kokoh, dan simple. Satu lagi, tidak perlu diraut karena memang bentuknya sudah memudahkan kita untuk membentuk alis.




Rate untuk produk ini dari angka 10 saya berikan angka 7.5, dan setelah searching di pasaran harganya juga tidak terlalu mahal.



Repurchase? Yes, dengan shade coklatnya, penasaran aja dengan warna yang lain. 

Regards and Love,
F.
Share:

Thursday, May 4, 2017

Review: Satto Whitening C-Scrub for Dark Shadow

Halo, semuanya.

Lama sudah tidak menulis review suatu produk. Kali ini saya mencoba mereview scrub untuk memutihkan daerah-daerah kulit yang gelap.

Siapa sih yang gak seneng kalau punya warna kulit merata, termasuk bagian-bagian lipatan seperti ketiak, siku, lutut, pangkal paha? Nah, sayangnya saya punya problem warna kulit dibagian tersebut lebih hitam #hiks.

Apa sih penyebabnya? Ternyata banyak lho, selain faktor genetika, ada juga faktor luar seperti pemakaian deodorant, mencukur, adanya gesekan atau pakaian terlalu ketat, sel kulit mati akibat tidak dirawat, dan salah satunya juga faktor hormon karena kehamilan.



Kebetulan, saya memang sedang hamil dan masalah warna kulit menghitam itu semakin menjadi-jadi dech. Salah satu cara untuk mengurangi dampak 'kehitaman' tersebut ialah dengan rajin menscrub/exfoliate area tersebut. Rajin disini bukan artinya setiap hari ya, tapi secara berkala, karena tidak bagus efeknya kulit menjadi lebih tipis.

Disini, saya mereview Satto Whitening C-Scrub for Dark Shadow dari yukcobain.com. Kesan pertama waktu dapat produknya, packaging nya bikin gemes #hahaha, kotak gitu, saya coba lepas ternyata susah, ya sudah saya pikir memang seperti itu kemasannya.



Texturenya sendiri cukup kental, walaupun butiran scrubnya untuk saya masih terasa terlalu halus, kurang kasar  -jadi kurang mantab menurut saya.

Cara menggunakannya juga cukup unik, biasanya scrub digunakan pada saat kondisi kulit dalam keadaan kering, tapi Satto Whitening C Scrub ini, justru menyarankan untuk membasahi area yang akan discrub terlebih dahulu. Setelah itu dipijat dengan gerakan melingkar dan didiamkan beberapa saat kemudian dibilas.



Tidak ada aroma yang khas dari scrub ini, yang tersisa setelah penggunaan, kulit terasa lebih smooth dan velvety. Ada perubahan warna sedikit demi sedikit setelah pemakaian, memang tidak langsung seketika warna kulitnya jadi merata, melainkan ada perbaikan dari area yang kehitaman tersebut.
After 2x scrubing


Will I re-purchase this scrub? So-so jawaban saya. Soalnya texturenya itu kurang mantap buat saya, terlalu halus. Tapi, bukan berarti tidak bagus, hanya saja untuk saya secara pribadi lebih suka yang texture scrub yang lebih kasar.

Kalau kalian bagaimana?


Regards and Love,
F.
Share:

Friday, January 6, 2017

Happy 28th Birthday!

Pagi ini Tuhan Yesus, 

Terima kasih atas apa yang sudah Engkau berikan kepada saya. Terima kasih untuk umur yang telah Kau berikan selama 28 tahun penuh. Pernyertaan Tuhan selalu nyata dalam kehidupan ini.

Dan kalau pada hari ini, ijinkan saya bersembunyi untuk berdoa dan bersyukur atas apa yang sudah saya nikmati selama ini. Tuhan, banyak harapan dan keinginan tersembunyi sebagai manusia biasa di dalam dunia ini, jikalau boleh Tuhan. Berikan hikmat dan curahan kebijaksanaan dalam bertambahnya usia.



Ketika saya boleh melihat sesama, maka Tuhan berikan saya kepekaan dan tangan yang lebih panjang untuk merangkul sesama. Ketika Tuhan boleh menguji saya, perkenankanlah saya untuk lebih bersabar dan berpengharapan. Ketika saya boleh menikmati kebersamaan dengan keluarga, sahabat dan teman, ijinkanlah saya untuk tetap bersyukur karena memiliki mereka.



Tuhan, jikalau boleh ajarlah hambamu ini selalu mengucap syukur dalam segara perkala hidup, dalam segala permasalahan dunia, dalam segala kesesakan raga. Biarlah saya selalu berprinsip bahwa itu semua boleh terjadi atas kehendakMu dalam kehidupan ini dan merupakan adalah suatu proses yang indah pada akhirnya untuk menjadikan saya pribadi yang lebih murni dan bernilai, untuk itu mampukan diri saya Tuhan, untuk selalu pasrah dan berserah hanya kepadaMu.


Tuhan Yesus yang terlalu baik, terima kasih atas berkatMu hari ini. Doa ini hanyalah sebagian kecil ungkapan syukur  atas nikmat yang begitu besar yang berasal dari padaMu. Ingatkan diri ini Tuhan, bahwa tidak ada yang hebat yang harus disombongkan karena semua akan kembali kepadaMu.

Terima kasih. Amin.


Love and Regards,
F.
Share: