Thursday, June 8, 2017

Bali, Here We Go Again...

Hi, All...

Kalau punya budget terbatas, kalian akan pilih yang mana?
1. Prewedd di Bali
2. Honeymoon atau Babymoon di Bali.




Buat saya pribadi, saya akan pilih no. 2, mengingat budget saya terbatas. Terlepas dari pilihan masing-masing, pasti ada alasan tersendiri. 




Kenapa Bali? Bali sendiri buat saya pribadi jadi tempat destinasi wisata yang terfavorit sampai sekarang ini, rasanya tidak pernah bosan untuk explore Bali. Alasannya banyak kenapa tempat ini jadi escape pertama saya kalau mau dapat 'moment' liburan yang mengena. Mulai dari akomodasi yang mudah dan banyak, destinasi wisata yang tidak pernah habis, kebudayaan dan seni orang-orang Bali, wisata kuliner yang juga tak kalah banyak. Mau cari udara bersih pegunungan - ada, mau berjemur di pantai - ada, mau liburan gaya backpacker - bisa, mau gaya jet set - bisa, mau liburan ala 'zen moment' - tersedia, mau liburan hingar bingar, party, beach, pool, and bar - tersedia. Semua bisa dilakukan di Bali, tinggal tergantung kita mau liburan yang seperti apa.















Saya merasa ketika Tuhan membentuk pulau Bali, Dia sedang tersenyum. Alamnya indah dan karakter orang-orang Bali yang ramah. Semuanya lengkap dech, pokoknya.

Balik lagi, ke pertanyaan di atas, banyak orang yang memilih prewedding di Bali, yah alasannya pasti karena hasil fotonya yang 'wow' banget karena diambil di pulau Bali, yang notabene semua pemandangannya indah. Tidak salah sih, saya juga kalau ada budget lebih pengen foto-foto prewedd saya di sana. Cuma, dalam konteks budget yang terbatas, kita harus memprioritaskan mana yang akan dipilih, saya pilih honeymoon/babymoon ketimbang prewedd. Why?




Prewedd, menurut saya tidak sepenuhnya dinikmati sebagai moment 'liburan' dengan pasangan. Kebanyang di otak saya, ditengah panasnya pantai Pandawa, kita harus pakai gaun dan lengkap dengan full makeup dan hairdo. Atau di tengah dinginnya Gunung Batur - Kintamani kita harus menahan dingin dengan pakaian party dress (yang kebanyakan modelnya tanpa lengan).

Belum selesai menikmati pemandangan di salah satu spot, kita harus berpacu dengan waktu untuk shoot foto di tempat berikutnya karena jarang sekali foto prewedd dilakukan di malam hari yang dimana pencahayaan kurang.




Ditambah ketika kita dan pasangan belum 'sah' untuk dapat tidur sekamar, jadi kebanyakan kita rela berpisah kamar atau jika mau irit, harus tidur sharing dengan kru/MUA yang segender. (Kalau pasangannya tetep keukeuh tidur sekamar sih yah ora popo :D - not my business anymore)

Hasil foto dari prewedd ini, saya yakin pasti hasilnya keren-keren dan bagus, tapi kalau dicompare dengan keuntungan kalau dilakukan pada saat moment honeymoon/babymoon, saya rasa jauh lebih bernilai ketimbang hasil foto prewedd tersebut - dengan catatan budgetnya cuma punya sekali pergi ke sana yah. Kalau rejekinya berlebih bisa bolak-balik dengan gampang sih lain cerita.

Saya dan suami menikmati sekali ketika kami ber-honeymoon di Bali. Sampai akhirnya ditekadkan untuk kembali lagi setiap tahun. Kami benar-benar menikmati setiap spot dan moment-nya, mulai dari hotelnya sendiri, alamnya, wisata kulinernya, juga interaksi dengan orang-orang Bali, kesenian Bali dan kerajinannya.






Honeymoon di Bali, jadi tolak ukur untuk pergi ke sana lagi setiap tahunnya, karena kami menikmati sekali moment-moment romantis yang memang hanya bisa didapatkan ketika ber-honeymoon dan Puji Tuhan, kemarin diberikan kesempatan dan rejeki lagi untuk 'ngerasa-in' babymoon lagi di Bali walaupun cuma sebentar.




Rasanya moment escaping berdua lebih 'dapat' di honeymoon ketimbang di prewedd, kami jadi lebih santai dan enjoy dalam menikmati setiap perjalanannya, tidak perlu diburu-buru/dikejar-kejar waktu, dan quality time dengan pasangan benar-benar ada. Bukan sekedar hanya jalan, makan, foto supaya hits, tapi juga waktu dan situasi yang tidak mungkin di dapat kalau lagi kerja di Tangerang.




Jadi, buat kalian yang punya budget terbatas saya sarankan untuk membuat prioritas, mana yang akan kalian pilih. Tidak ada yang salah dengan pilihan kalian, hanya saja pertimbangkan konsekuensi yang diambil. Konsekuensi saya yah, foto prewedd saya tidak di Bali dengan hasil pemandangan yang 'wow', tapi bukan berarti jelek dan tidak dapat pujian dari orang sekitar. Jujur, foto prewedd saya sederhana, tapi orang sekitar bilang oke hasilnya, dan albumnya sendiri sekarang tersimpan rapih di rak pajangan. Tapi, saya dapat keuntungan lain, saya bisa merasakan moment dan quality time yang memang saya dan suami inginkan di waktu honeymoon.





Kalau kalian, bagaimana?

Regards and Love,
F.




Share:

0 comments:

Post a Comment